teknik sipil
Selasa, 24 Oktober 2017
Selasa, 28 Mei 2013
batu bata
DEFINISI BATU BATA
A. BATU BATA MERAH
a. Bahan pembuatan batu bata merah
b. Ciri ciri batu bata
c. Proses pembakaran dan proses
penjumuran batu bata
d. Ciri ciri batu bata yang baik
e. Ukuran batu bata
B. MEMASANG DINDING BATU BATA MERAH
Ø Aturan Pemasangan
Ø Aturan batu memanjang
Ø aturan batu melintang
Ø Aturan batu memanjang melintang
Ø bersilang (staand)
Ø aturan batu Gothik (vlaams). semuanya
pada tebal dinding 2cm atau 24 cm.
Ø Macam Pasangan Batu Bata
Ø Tembok memanjang setengah batu
Ø Tembok sudut setengah batu dengan satu
batu
Ø Tembok pertemuan setengan batu
Ø Pasangan bata persilangan setengah
batu
Ø Tembok persilangan satu bata dengan
ikatan tegak
Ø Tembok batu bata dengan ikatan tegak
Ø Tembok pada pertemuan tegak lurus satu
bata ikatan silang
A. BATU BATA MERAH
Dinding bata merupakan dinding yang
paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai
pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata
memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding.
a. Bahan pembuatan batu bata merah
Pembuatan batu bata harus memenuhi
peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah
sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat dengan menggunakan bahan-bahan
dasar :
1.
Lempung
(tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
2.
Sekam
padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah tidak
melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga
dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan
terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan terbakar dan pada bekas
sekam padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah.
3.
Kotoran
binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau, kuda
dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu
dalamproses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam
batu merah.
4.
Air,
digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah dicampur
dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini
beberapa waktu lamanya.
b. Ciri ciri batu bata
Campuran itu direndam selama satu hari
satu malam dengan kondisi yang sudah bersih dari batu-batu kerikil atau bahan
lain yang dapat menjadikan kualitasnya jelek. Kemudian dicetak dengan menggunakan
cetakan dari kayu, bisa juga digunakan cetakan dari baja. Untuk mempermudah
lepasnya batu merah yang dicetak, maka bingkai cetakan dibuat lebih besar
sedikit ke bawah dan dibasah dengan air. Batu merah yang belum dibakar juga
disebut batu hijau. Sesudah keras bata dapat dibalik pada sisi yang lain. Lalu
ditumpuk datam susunan setinggi 10 atau 15 batu. Susunan ini terlindung dari
sinar matahari dan hujan. Pengeringan ini membutuhkan waktu selama 2 hari s/d 7
hari. Pembakaran batu hijau ini dilakukan setelah batu itu kering dan disusun
sedemikian rupa, sehingga berupa suatu gunungan dengan diberi celah-celah
lobang untuk memasukkan bahan bakar.Hasil batu merah yang baik bakarannya, tergantung
dari banyaknya batu merah yang dibakar. Kalau yang dibakar sedikit saja, persentase
hasil pembakaran lebih banyak. Pada umumnya kerusakan. batu merah dalam proses
pembakaran sekitar 20% sampai 30%. Bahan
bakarnya
menggunakan kayu atau sekam padi. Setelah selesai proses pembuatan, batu merah
selalu harus disimpan dalam keadaan cukup kering. Bila tidak ada gudang, maka
dilindungi dengan plastik terhadap air hujan.
Gambar : bata merah dan dinding pasangan bata merah
Cetakan : kayu untuk membuat tujuh bata sekaligus, dan proses penjemuran
batu bata
c. Proses pembakaran dan proses penjumuran batu bata
Sebelum munculnya tungku-tungku
modern, bata paling sering dibakar dengan cara menumpuknya dalam jajaran
longgar yang disebut sebagai tungku bata-lapangan dengan tanah atau
lempung, menyalakan api di bawah jajaran tersebut, dan mempertahankan api itu
selama beberapa hari. Setelah mendingin, tungku bata-lapangan itu dibongkar dan
batanya dipilah sesuai dengan derajat
pembakaran yang telah dialaminya.
Batu bata yang berdekatan dengan api (bata
klingker) sering mengalami kelebihanbakar dan terdistorsi, yang membuatnya
menjadi tidak menarik, dan oleh sebab itu tidak sesuai digunakan pada pekerjaanbata
ekspos. Bata-bata dalam zona tungku bata-Iapangan di dekat api akan terbakar
sempuma tetapi tidak terdistorsi, ini sesuai untuk bata lapis-muka di
bagian luardengan derajat daya-tahan terhadap cuaca yang tinggi.
Gamabar
: Bata sering kali dicetak sesuai pesanan untuk kegunaan tertentu.
Alur
lapisan-pasangan muka air tegak-muka pada sebuah dinding hubungan di
Inggris ini dicetak
berbentuk kurva ogif.
Ø
Bata
yang paling jauh dari api akan menjadi lebih lunak dan akan dipinggirkan untuk
digunakan sebagai bata belakang, sementara sejumlah bata dari sekitar keliling
tungku bata-Iapangannya tidak cukup terbakar dan hasilnya tidak baik, bahkan
tidak dapat digunakan untuk keperluan apapun, bata yang seperti ini akan
dibuang. Sebelum pengangkutan mekanik ditemukan, bata untuk suatu bangunan
biasanya diproduksi dari tanah yang diperoleh dari tapak bangunan atau tidak
jauh di sekitar lokasi yang akan didirikan bangunan.
d.
Ciri ciri batu bata yang baik
Ciri-ciri
batu merah yang baik ialah :
1.
Permukaannya
kasar
2.
Warnanya
merah seragam (merata)
3.
Jika dipukul Bunyinya nyaring
4.
zidak
mudah hancur atau patah
e.
ukuran batu bata
lebar
5 mm dan untuk tebal 4 mm.
Batu
merah dapat dibagi atas tiga tingkat seperti berikut:
Batu merah mutu tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih Ukuran-ukuran
batu merah bermacam macam tergantung kegunaan dan pesanan, namun umumnya di
Indonesia ukuran standar seperti berikut :
1). panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm
atau
2). panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm
Penyimpangan terbesar, dari
ukuran-ukuran seperti tersebut di atas ialah:
untuk
panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal 5 %. Tetapi antara
bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan ukuran-ukuran
kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah:
1. untuk panjang 10 mm, untuk besar dari
100 kg/cm2
dengan ukuran yang sama
tanpa penyimpangan.
2.
atu
merah mutu tingkat II dengan
kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 dan 10kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 10%.
3.
Batu
merah mutu tingkat III dengan
kuat tekan rata-rata antara 60 kg/cm2 dan 80 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 20%.
B. MEMASANG DINDING BATU BATA MERAH
Ø Aturan Pemasangan
Dengan aturan pemasangan batu merah
kita menghubungkan batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu
kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan
agar tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar
berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horisontal
setebal 1,5 cm. Jika dibedakan pengaturannya, ada beberapa kemungkinan, yaitu :
Gambar
: Aturan
batu memanjang
(1/2
batu) dengan tebal dinding 11 cm atau
11,5
cm
Gambar : aturan
batu melintang
Gambar : Aturan batu memanjangmelintang
bersilang (staand)
Gambar : aturan
batu menyilang
Gambar : aturan batu Belanda
Gambar : dan aturan batu Gothik (vlaams).
semuanya pada tebal dinding 23 cm atau 24 cm.
Gambar : Cara pemasangan batu
bata
Cara pemasangan batu bata adalah:
sebelum pemasangan pemasangan perlu dibasahi lebih dahulu atau direndam
sebentar di dalam air. Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi
dipasang, maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan
masing-masing, sehingga dapat diatur seragam. Ke mudian untuk lapisan kedua dan
yang berikutnya pada batu masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding
yang sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan
dipasang pada sisi sebagai siar vertikal.
Sekarang batu merah dipasang menurut
tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat
dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong
untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada musim hujan dinding dinding
pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan.
Kualitas batu merah di Indonesia umumnya kurang baik dan sering kurang keras
dan padat, tidak seperti batu merah yang dibuat di Eropa dan sebagainya.
Hal ini disebabkan oleh bahan dasar
dan cara pembuatan yang masih sering sangat sederhana. Karena itu, untuk
menambah keawetan terhadap pengaruh-pengaruh iklim, maka terutama dinding batu
merah dengan tebal 11 cm atau 11,5 cm (karena tipisnya dinding terlalu lemah untuk menahan gaya tekan vertikal dan gaya
horisontal atau gaya gempa) diperkuat dengan rangka yang terdiri dari kolom
atau balok beton bertulang setiap luas tembok 12.00 m2. Kolom beton bertulang ini selalu
dipasang di sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding, dan pada jarak 3,00
m, seperti juga terlihat pada gambar berikut:
Gambar
: Cara pemasangan batu bata dengan kolom beton
Ø Macam Pasangan Batu Bata
a.
Tembok
me manjang setengah batu
b.
Tembok
sudut setengah batu dengan satu batu :
c.
Tembok
pertemuan setengan batu
d.
Pasangan bata persilangan setengah
batu
e.
Tembok
persilangan satu bata dengan ikatan tegak
f.
Tembok
batu bata dengan ikatan tegak
g.
Tembok
pada pertemuan tegak lurus satu bata ikatan silang
Gambar
: susunan batu bata merah pada bangunan sederhana
Kamis, 02 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)