Selasa, 28 Mei 2013

batu bata

DEFINISI BATU BATA

A. BATU BATA MERAH
a.      Bahan pembuatan batu bata merah
b.      Ciri ciri batu bata
c.       Proses pembakaran dan proses penjumuran batu bata
d.      Ciri ciri batu bata yang baik
e.      Ukuran batu bata

B. MEMASANG DINDING BATU BATA MERAH
Ø  Aturan Pemasangan
Ø  Aturan batu memanjang
Ø  aturan batu melintang
Ø  Aturan batu memanjang melintang
Ø  bersilang (staand)
Ø  aturan batu Gothik (vlaams). semuanya pada tebal dinding 2cm atau 24 cm.
Ø  Macam Pasangan Batu Bata
Ø  Tembok memanjang setengah batu
Ø  Tembok sudut setengah batu dengan satu batu
Ø  Tembok pertemuan setengan batu
Ø  Pasangan bata persilangan setengah batu
Ø  Tembok persilangan satu bata dengan ikatan tegak
Ø  Tembok batu bata dengan ikatan tegak
Ø  Tembok pada pertemuan tegak lurus satu bata ikatan silang





A. BATU BATA MERAH
Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding.
a.      Bahan pembuatan batu bata merah
Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dasar :

1.    Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
2.    Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah.
3.    Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau, kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu dalamproses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu merah.
4.    Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya.

b.      Ciri ciri batu bata
Campuran itu direndam selama satu hari satu malam dengan kondisi yang sudah bersih dari batu-batu kerikil atau bahan lain yang dapat menjadikan kualitasnya jelek. Kemudian dicetak dengan menggunakan cetakan dari kayu, bisa juga digunakan cetakan dari baja. Untuk mempermudah lepasnya batu merah yang dicetak, maka bingkai cetakan dibuat lebih besar sedikit ke bawah dan dibasah dengan air. Batu merah yang belum dibakar juga disebut batu hijau. Sesudah keras bata dapat dibalik pada sisi yang lain. Lalu ditumpuk datam susunan setinggi 10 atau 15 batu. Susunan ini terlindung dari sinar matahari dan hujan. Pengeringan ini membutuhkan waktu selama 2 hari s/d 7 hari. Pembakaran batu hijau ini dilakukan setelah batu itu kering dan disusun sedemikian rupa, sehingga berupa suatu gunungan dengan diberi celah-celah lobang untuk memasukkan bahan bakar.Hasil batu merah yang baik bakarannya, tergantung dari banyaknya batu merah yang dibakar. Kalau yang dibakar sedikit saja, persentase hasil pembakaran lebih banyak. Pada umumnya kerusakan. batu merah dalam proses pembakaran sekitar 20% sampai 30%. Bahan
bakarnya menggunakan kayu atau sekam padi. Setelah selesai proses pembuatan, batu merah selalu harus disimpan dalam keadaan cukup kering. Bila tidak ada gudang, maka dilindungi dengan plastik terhadap air hujan.














Gambar : bata merah dan dinding pasangan bata merah













Cetakan : kayu untuk membuat tujuh bata sekaligus, dan proses penjemuran batu bata

c.       Proses pembakaran dan proses penjumuran batu bata
Sebelum munculnya tungku-tungku modern, bata paling sering dibakar dengan cara menumpuknya dalam jajaran longgar yang disebut sebagai tungku bata-lapangan dengan tanah atau lempung, menyalakan api di bawah jajaran tersebut, dan mempertahankan api itu selama beberapa hari. Setelah mendingin, tungku bata-lapangan itu dibongkar dan  batanya dipilah sesuai dengan derajat pembakaran yang telah dialaminya.
Batu bata yang berdekatan dengan api (bata klingker) sering mengalami kelebihanbakar dan terdistorsi, yang membuatnya menjadi tidak menarik, dan oleh sebab itu tidak sesuai digunakan pada pekerjaanbata ekspos. Bata-bata dalam zona tungku bata-Iapangan di dekat api akan terbakar sempuma tetapi tidak terdistorsi, ini sesuai untuk bata lapis-muka di bagian luardengan derajat daya-tahan terhadap cuaca yang tinggi.












Gamabar : Bata sering kali dicetak sesuai pesanan untuk kegunaan tertentu.
Alur lapisan-pasangan muka air tegak-muka pada sebuah dinding hubungan di
Inggris ini dicetak berbentuk kurva ogif.

Ø  Bata yang paling jauh dari api akan menjadi lebih lunak dan akan dipinggirkan untuk digunakan sebagai bata belakang, sementara sejumlah bata dari sekitar keliling tungku bata-Iapangannya tidak cukup terbakar dan hasilnya tidak baik, bahkan tidak dapat digunakan untuk keperluan apapun, bata yang seperti ini akan dibuang. Sebelum pengangkutan mekanik ditemukan, bata untuk suatu bangunan biasanya diproduksi dari tanah yang diperoleh dari tapak bangunan atau tidak jauh di sekitar lokasi yang akan didirikan bangunan.



d.      Ciri ciri batu bata yang baik

Ciri-ciri batu merah yang baik ialah :

1.    Permukaannya kasar
2.    Warnanya merah seragam (merata)
3.     Jika dipukul Bunyinya nyaring
4.    zidak mudah hancur atau patah

















                                                            

e.      ukuran batu bata
lebar 5 mm dan untuk tebal 4 mm.
Batu merah dapat dibagi atas tiga tingkat seperti berikut:

Batu merah mutu tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih Ukuran-ukuran batu merah bermacam macam tergantung kegunaan dan pesanan, namun umumnya di Indonesia ukuran standar seperti berikut :

1).  panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau
2).  panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm

Penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti tersebut di atas ialah:
untuk panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal 5 %. Tetapi antara bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan ukuran-ukuran kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah:

1.    untuk panjang 10 mm, untuk besar dari 100 kg/cm2 dengan ukuran yang sama tanpa penyimpangan.

2.    atu merah mutu tingkat II dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 dan 10kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 10%.

3.    Batu merah mutu tingkat III dengan kuat tekan rata-rata antara 60 kg/cm2 dan 80 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 20%.












B. MEMASANG DINDING BATU BATA MERAH
Ø  Aturan Pemasangan

Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horisontal setebal 1,5 cm. Jika dibedakan pengaturannya, ada beberapa kemungkinan, yaitu :




















Gambar : Aturan batu memanjang
(1/2 batu) dengan tebal dinding 11 cm atau
11,5 cm
Gambar : aturan batu melintang






















Gambar :  Aturan batu memanjangmelintang
bersilang (staand)
Gambar :  aturan batu menyilang














 Gambar :  aturan batu Belanda
Gambar : dan aturan batu Gothik (vlaams). semuanya pada tebal dinding 23 cm atau 24 cm.
 








                Gambar : Cara pemasangan batu bata


Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan pemasangan perlu dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air. Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masing-masing, sehingga dapat diatur seragam. Ke mudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal.
Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada musim hujan dinding dinding pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan. Kualitas batu merah di Indonesia umumnya kurang baik dan sering kurang keras dan padat, tidak seperti batu merah yang dibuat di Eropa dan sebagainya.
Hal ini disebabkan oleh bahan dasar dan cara pembuatan yang masih sering sangat sederhana. Karena itu, untuk menambah keawetan terhadap pengaruh-pengaruh iklim, maka terutama dinding batu merah dengan tebal 11 cm atau 11,5 cm (karena tipisnya dinding terlalu lemah  untuk menahan gaya tekan vertikal dan gaya horisontal atau gaya gempa) diperkuat dengan rangka yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang setiap luas tembok 12.00 m2. Kolom beton bertulang ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding, dan pada jarak 3,00 m, seperti juga terlihat pada gambar berikut:








Gambar : Cara pemasangan batu bata dengan kolom beton
Ø  Macam Pasangan Batu Bata
a.    Tembok me manjang setengah batu













b.    Tembok sudut setengah batu dengan satu batu :







c.    Tembok pertemuan setengan batu





d.    Pasangan bata persilangan setengah batu








e.    Tembok persilangan satu bata dengan ikatan tegak







f.     Tembok batu bata dengan ikatan tegak






g.    Tembok pada pertemuan tegak lurus satu bata ikatan silang

















Gambar : susunan batu bata merah pada bangunan sederhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar